Tuhan, dimana?



Tuhan, Engkau dimana?
Bukan, aku bukan mempertanyakan eksistensi-Mu.
Aku percaya Engkau ada, lebih dari itu, aku tahu Engkau ada.

Bukankan itu seharusnya sudah menjawab pertanyaanmu?

Tidak Tuhan, belum.
Aku ingin tahu, Engkau ada dimana?
Apakah di masjid, gereja, vihara, atau pura?
Dimana singgasana-Mu?
Apakah di Mekkah, Vatikan atau Jerussalem?
Dimana Engkau tinggal, Tuhan?
Di surga, ataukah sesekali Kau bermalam di neraka?

Tuhan, dimana?
Engkau dimana?

Apakah tempat-tempat dan tanah-tanah suci itu tempat kesukaan-Mu?
Apakah ada tempat lain yang diam-diam selalu Kau singgahi?

Apakah Kau sering berada di liarnya jalanan?
Apakah Kau sering berada di tempat-tempat prostitusi?
Di rumah seorang tua yang menunggu anaknya ingat akan dirinya dan pulang untuk dipeluk rindu?
Di warung-warung kopi tempat para suami membanggakan wanita simpanannya masing-masing?
Di klab malam dimana seorang gadis harus rela liar tubuhnya dinikmati mata lelaki jalang hanya untuk menyambung biaya pendidikannya, agar ia tak harus seperti ibunya yang sudah pensiun menjual diri?
Di pasar dimana seorang kakek tidak punya pilihan lain selain menjadi kuli angkut untuk cucunya yang ditinggal mati ibu dan tak pernah tahu siapa ayahnya?
Di restoran elit dimana istri-istri pejabat sedang arisan dan membahas tas bermerk keluaran terbaru apa yang akan mereka beli?
Di gubuk dekat pembuangan sampah dimana seorang bocah 5 tahun perutnya perih menunggu ayahnya pulang dari membersihkan toilet di stasiun dan ibunya sedang menjemur nasi aking di luar?
Di pengadilan negeri dimana seorang pemerkosa dijatuhi hukuman 4 tahun untuk mempertanggungjawabkan kerusakan mental seumur hidup yang harus ditanggung gadis 15 tahun atas perbuatannya?
Di pengadilan agama dimana seorang anak 10 tahun terpaksa menyaksikan orang tuanya bergulat memperjuangkan egonya masing-masing?
Di gedung pemerintahan dimana senyum-senyum dan wajah serius itu membuat sesak dan mual?

Atau jangan-jangan Kau senang berkunjung ke rumah susun kumuh itu, Tuhan?
Mendengarkan ocehan anak-anak di bawah jembatan layang meminta belas kasih dari seorang sopir yang baru saja menjemput anak majikannya sekolah?
Apakah Engkau pernah bermalam di rumah cantik dengan penghuninya yang saling mengumpat dan menampar hampir tiap malam?
Apakah Engkau ada di kamar gadis-gadis yang sedang menikmati dibodohi lelaki pujaannya?
Atau kamar bujangan yang asik menghisap ganja dan menenggak whisky setelah sekian ratus surat lamaran kerja yang ia kirim tanpa ada balasan?
(Ah, uang dari mana, kerja saja tidak?)
Apakah Engkau pernah ikut naik di mobil si jelita hampir paruh baya yang menjemput lelaki itu setiap Kamis, saat suaminya ke luar kota menemui istri simpanannya dengan urusan kantor sebagai alasan?
Apakah Engkau pernah mampir hanya untuk mendengar obrolan ayah dan anak perempuannya yang beranjak remaja, di ruang 4x4 yang mereka sewa, saat ia pertama kali mengalami menstruasi?
Atau ke tempat kerja seorang Ibu yang menggadaikan perasaannya setiap hari demi kelangsungan hidup anak yang disayanginya?
Apakah Engkau sering berkunjung ke panti asuhan dimana Putri yang tunanetra dan si tunawicara Putra sudah hampir 17 tahun dan masih berharap pasangan berhati malaikat mengajak mereka pulang ke rumah?

Ah, Tuhan,
Engkau ada dimana?
Dimana aku harus mencari-Mu?
Dimana aku harus menemui-Mu?
Dimana tempat yang tepat untuk kita bertemu?
Dimana tempat kesukaan-Mu?
Sudah kupenuhi hati dan pikiranku dengan nama-Mu, bahkan setelah Kau reguk hampir habis disini
Kudatangi semua tempat-tempat suci itu, dengan mata nanar aku memohon janji-Mu untuk Kau tepati, gelas yang telah kusiapkan masih tetap kosong.
Aku kira Kau ingin aku lebih gencar untuk mencari-Mu, Tuhan.
Sesekali kudatangi tempat-tempat dimana banyak orang bilang kalau itu tempat yang tidak Kau sukai.
Sekiranya Kau sedang asik mengamati tingkah mereka yang mengabaikan-Mu
Kau tetap tak ada Tuhan, bahkan untuk menyeretku pergi pun Kau tak datang.
Tidakkah Kau merasa kulecehkan, dan ingin menamparku karena aku mencari-Mu di tempat yang mereka bilang tidak Kau sukai?


Jangan diamkan aku, Tuhan.

Aku mencari-Mu…

Kemana lagi?







Gyr, 3 April 2017, 7:20 WITA
-Noke' Gita-

Comments

Popular Posts